Kesedihan Masyarakat Atapo Lepas Kepulangan Satgas TMMD Kodim 1710/Mimika

MIMIKA - Usai melaksanakan pengabdian dalam program TMMD Reguler Ke-114, nuansa haru mulai terasa menyelimuti suasana hiruk pikuk ratusan masyarakat Kampung Atapo melepas kepulangan Prajurit Satgas TMMD Kodim 1710/Mimika di Pelabuhan Kokonao, Kampung Atapo, Distrik Mimika Barat, Kabupaten Mimika, Kamis (25/08/2022).

Baca juga: Cuaca Ekstrim Bukan Penghalang Bagi Satgas TMMD Mimika

Hari ini pelabuhan Kampung Atapo dipenuhi ratusan masyarakat untuk membantu memikul barang para Prajurit TNI ke pelabuhan sekaligus menyampaikan salam perpisahan dengan anggota Satgas TMMD Kodim 1710/Mimika.

 

Baca juga: Berharap Satgas TMMD Mampu Capai Target Sasaran, Ini Kata Dandim 1002/HST

Selain itu, momen haru dan senyum bahagia terjadi disaat seluruh personel Satgas TMMD berpamitan kepada seluruh warga, namun beberapa warga menyalami sembari memeluk erat seakan tak ingin melepas pelukannya dari prajurit tersebut yang sudah dianggap keluarga barunya.

 

Baca juga: Jadi Rumah Pancasila, TNI AL Bangun Pura Ibadah Umat Hindu di Kota Manado

Dengan aura wajah sedih dan mata berkaca-kaca, salah satu warga Mama Yaconias  ini terus memikirkan akan seperti apa nantinya rumah mereka setelah ditinggalkan Satgas TMMD tersebut. “Sulit untuk diungkapkan pak, selama sebulan ini kami merasa terlindungi, kalau malam terasa ramai, anak-anak disini juga disayang sama mereka. Pasti nanti akan sepi lagi, ” lirihnya sambil sesekali mengusap air matanya.

 “Kami merasa kehilangan sekali atas kepergian para bapak-bapak TNI, tapi harus bagaimana lagi, tetapi kami juga menyadari bahwa masih banyak tugas besar yang harus diselesaikan para prajurit itu. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih, karena sudah banyak yang diperbuat untuk Kampung Atapo selama TMMD ke-114 berlangsung, ” tutupnya dengan sedih.

Baca juga: Wakasad Tinjau Pembangunan Rumah Tahan Gempa di Cianjur

 

Tidak hanya warga yang merasa kehilangan, sejumlah anggota Satgas TMMD Kodim 1710/Mimika menyatakan cukup berat untuk meninggalkan Kampung Atapo. Seberat apapun perpisahan itu harus terjadi, karena tugas lebih besar sudah menunggu di wilayah binaan dan keluarga juga menanti di rumah. (***)

Baca juga: Kado Natal Untuk Masyarakat Papua, Pasukan Pandawa Kostrad Bangun 2 Gereja di Nduga